Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ngeblog sebagai self healing


Ngeblog sebagai self healing

Sekarang ini mulai populer kata self healing yang berkaitan dengan kesehatan mental. Self healing memiliki arti penyembuhan diri sendiri. Self-healing merupakan sebuah proses untuk penyembuhan luka batin yang mengganggu emosi. Kata self healing Dalam bahasa Inggris artinya penyembuhan diri sendiri. Sebagian orang pasti memiliki atau mengalami masalah dalam hidup dan merasa lelah secara emosional. Tekanan atau Luka batin bisa terjadi dalam waktu yang lama dan berdampak pada kegiatan sehari-hari.

Kata self healing, aku notice dari salah satu artikel di blognya Analisa Muya. Berawal dari tugas 4B di blogspedia coaching, aku berpartner dengan Anisa sebagai partner wawancaraku serta aku melakukan blogwalking ke websitenya.





Jadi siapa Anisa ini? Mari berkenalan dengan Anisa. 

Namanya Anisa Fitri Muyasaroh, bisa dipanggil Anis. Wanita kelahiran Kediri ini adalah anak ketiga dari tiga bersaudara. Dia adalah satu-satunya perempuan di antara kedua saudaranya. Selain mempunyai kesenangan menulis, Anisa juga suka memasak, travelling dan membaca buku.

Saat ini, Anisa sedang sibuk mengajar sebagai pendidik di bimbingan belajar secara offline dan online. 

Anisa adalah“lifelong learner” yang punya semangat tinggi untuk selalu mencara ilmu pengetahuan baru.

Tentang Blogging

Di sela-sela kesibukannya yang segudang, Anisa juga masih menyempatkan diri buat belajar ngeblog. 

Sejak awal aku berselancar ke blog-nya, aku membaca deskripsi blognya di mana dia berniat mengisi niche pada blognya dengan gado-gado atau a personal lifestyle blog. Dia berharap bisa sharing about everything.

Analisa Muya dijadikan sebagai judul pada blognya karena dia suka di bidang penelitian yang sangat erat dengan analisis. Dengan blognya, dia berharap bisa dijadikan ruang bagi dirinya untuk membagikan pengalaman-pengalaman yang pernah dilewati, merefleksikan diri dan mengingat moment-moment yang mana bisa menambah syukur atas segala kesempatan yang dizinkan Allah yang dia peroleh.

Dengan tagline ongoing pursuit of knowledge, dia mengharapkan artikel-artikel yang dia tuliskan dalam blognya bermanfaat dan bermakna. Tagaline itu juga mewakili atau mengambarkan keinginannya untuk terus belajar, belajar memperoleh banyak lagi tentang pengalaman-pengalaman.

Logo blog terdiri dari buku, kaca pembesar dan kacamata, serta ditepinya dilingkupi oleh lingkaran bulat. Dia ingin berbagi keilmuan yang selalu berpedoman dengan buku, penelitian-penelitian ilmiah atau dari para ahli di bidangnya. Lalu kaca pembesar memberikan simbol untuk melihat sesuatu perlu dianalisa dengan seksama. Logo yang dia pasang di blognya ingin mengajak untuk melihat sesuatu dari kacamata positif dan mengambil hikmah dari sebuah cerita.

Alasan Anisa ngeblog

Pertama, ngeblog merupakan kegiatan yang fleksible dan simple. Anisa bercerita setelah menghasilkan 2 buku antalogi, dia mulai berfikir membutuhkan sebuah media untuk menulis. Dalam makna, kapan pun ada ide yang muncul sebagai bahan tulisan, dia bisa langsung menuangkan idenya dalam tulisan dan segera di posting. Pada bulan nopember 2021, dia mulai ngeblog sampai sekarang.

Bahkan Anisa teringat kembali tugasnya ngeblog semasa masih putih abu, di mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi. Gurunya memberikan pelajaran blogging dan tugas-tugas berkaitan dengan blog. Namun, ketika kembali ingin memulai lagi, ternyata akun blog-nya itu sudah usang dan lupa juga passwordnya. Akhirnya, Dia membuat akun blog yang baru.

Kedua, ngeblog sebagai self healing. Dia berpendapat bahwa menulis itu bisa menghilangkan emosi-emosi. Itu bisa diawali dengan tulisan tentang hal-hal yang kau ketahui, pengalaman dan perasaanmu sendiri. Selain itu, menulis bisa mengurai perasaan yang tidak menentu, membagikan hal yang bermanfaat untuk pembaca, ataupun menjadi menghibur diri dan para pembaca.

Tips Mengelola Waktu Blogging

Pertama, ngeblog lah di waktu yang nyaman. Menurutnya menulis membutuhkan waktu dan konsentrasi, seperti memilih topik yang ingin ditulis, hal-hal yang ingin dibahas dalam tulisan, menentukan judulnya, dan kemudian desainnya. Dia berpendapat selama 7 bulan blogging, dia lebih suka menulis ketika malam hari tiba atau setelah subuh karena suasana malam yang tidak terlalu ramai mendukung untuk fokus dalam menulis.

Kedua, disiplinlah waktu. Menurutnya menambah kesibukan, membuatnya semakin disiplin untuk mengerjakan tugas-tugas. Anis berucap ‘selesaikan apa yang perlu diselesaikan' dalam arti tidak menunda tugas atau pekerjaan supaya waktu blogging tidak menganggu urusan lainnya. Namun, ketika dia lagi punya padat jadwal di hari aktif, dia memilih waktu di hari sabtu dan minggu malam untuk ngeblog. 

Ketiga, buatlah content plan. Untuk kemudahan menulis, dia biasanya di weekend atau malam hari membuat content plan. Dalam arti, dia menuliskan topik-topik yang ingin dia bahas untuk satu minggu ini atau satu bulan. 

Keempat, Tulislah agenda atau to do list beserta target selesainya. Dia biasanya setiap malam menulis agenda harian berkaitan tentang hal-hal yang dia lakukan keesokan harinya. Menurutnya, to do list bisa sangat membantu ketika sedang memiliki agenda pekerjaan yang padat merayap. Jika satu pekerjaan atau agenda yang tertunda dapat mempengaruhi kegiatan-kegiatan berikutnya. Tentunya dia tidak bisa memiliki waktu khusus untuk blogging. Jadi, menurutnya, to do list ini sangat membantu, bisa lebih produktif dan lebih mudah mengatur waktu berdasarkan skala prioritanya.

The Last Thing

Itulah sekilas profil dari Anisa yang membuat aku terkesan. Dari sekilas wawancara kami, aku belajar dari seorang pendidik berbagi cerita dan pengalaman melalui tulisan, untuk tidak lagi menyia-nyiakan waktu. 

Selalu disiplin kalau kalau ada waktu luang, namun tidak segera mengerjakan, maka pasti bertemu juga jadwal padat merayap. Akibat dari kebanyakan nunda-nunda perkerjaan. 


Aku bisa simpulkan, bahwa Anisa ini termasuk salah satu pemuda yang mampu melawan rasa malasnya. Bersemangat untuk terus bergerak maju dan produktif tanpa harus menunda-nunda pekerjaannya.










10 komentar untuk "Ngeblog sebagai self healing"

  1. Semoga hal yang sama berlaku buat kakak, sebagai sarana healing, tetap produktif dan berkontribusi dengan cara menulis

    BalasHapus
  2. Aku ingin juga bisa self healing di blog tapi jujur saat menulis itu tidak mudah bagiku. Tapi aku akan terus berusaha jujur menuangkan apa yang kurasakan dan kupikirkan saat menulis

    BalasHapus
  3. salut sama yg muda berhasil lawan malas, insyaAllah ketika matang nanti siap memetik hasilnya :)

    BalasHapus
  4. Pengen belajar buat content plan. Soalnya selama ini nulisnya ya nyari ide dadakan. Ngga pernah dijadwal. Mengalir seperti air. hihihi

    BalasHapus
  5. eh samaan waktunya. Aku juga sukanya nulis maleman :D

    BalasHapus